Selasa, 02 Juni 2009

Intel Didenda, AMD Puas


Komisi Eropa membuktikan Intel bersalah karena menyalahgunakan posisinya sebagai penguasa pasar microprosesor x86 di seluruh dunia. Mendengar Keputusan tersebut, AMD pun menanggapinya.

Menurut pihak Komisi Eropa, Intel telah merugikan jutaan konsumen di Eropa dengan cara menghalangi para kompetitornya masuk ke pasar chip komputer selama bertahun tahun. Hal tersebut merupakan praktek pelanggaran undang undang antimonopoli yang sangat serius dan tidak dapat ditoleransi. Komisi Eropa juga memutuskan untuk memerintahkan Intel mengubah praktek praktek bisnisnya segera dan mendenda Intel sebesar USD1.45 miliar.

Keputusan tersebut sedikit banyak memberikan kepuasan tersendiri bagi AMD, selaku pesaing Intel di pasar Microprosesor. Apalagi, Intel dan AMD masih terlibat perseteruan di meja hijau terkait monopoli yang diduga masih dilakukan Intel di banyak negara.

"Keputusan Komisi Eropa merupakan tahapan penting dalam rangka menjamin pasar tetap kompetitif. AMD konsisten untuk terus menjadi pemimpin dalam inovasi teknologi dan kami memiliki berharap ke depan dunia tidak diatur oleh Intel melainkan oleh pelanggan," kata Dirk Meyer, AMD president and CEO.

"Dengan keputusan ini, industri akan diuntungkan dari berakhirnya praktek monopoli yang dilakukan Intel dan konsumen di Eropa akan lebih bebas menentukan pilihan untuk menikmati nilai dan inovasi," ujar Tom McCoy, AMD executive vice president for legal affairs.

Ini bukan kali pertama Intel mendapatkan hukuman denda arena monopoli. Pada 2008, Korea Fair Trade Commission (KFTC) mendenda Intel dengan nilai USD25,4 juta dengan kasus yang sama. Bahkan di Amerika Serikat, Komisi Perdagangan Federal (FCT) dan Kantor Kejaksaan Agung New York melakukan investigasi terhadap Intel atas praktek monopoli yang dilakukan Intel. AMD telah mengajukan perkara tersebut ke Pengadilan Distrik Delaware Amerika Serikat yang dijadwalkan mulai akan disidangkan pada musim semi 2010.

AMD Umumkan 2 Prosesor Terbaru Teknologi 45nm


Menghadirkan teknologi 45nm ke desain prosesor volume tinggi, AMD mengumumkan dua prosesor desktop dual-core baru.

Prosesor AMD Athlon II X2 250 45nm baru memberikan pelanggan mainstream performa, efisiensi, dan nilai yang luar biasa. Bagi enthusiasts dan overclockers, AMD juga mengumumkan prosesor AMD Phenom II X2 550 Black Edition, dan prosesor AMD Phenom II CPU dual-core yang pertama.

Dengan penambahan terbaru untuk jajaran prosesor AMD Phenom II, pengguna sekarang dapat menikmati kekuatan teknologi platform AMD, dengan codename "Dragon," dengan konfigurasi dual-, triple- dan quad-core.

"AMD Athlon X2 II 250 memiliki performa luar biasa ketika dikombinasikan dengan chipset AMD dan solusi graphics terintegrasi untuk menciptakan sebuah platform yang semuanya menggunakan teknologi AMD mampu menghasilkan performa graphics dengan performa dua kali lebih baik dibanding graphics terintegrasi dari intel," demikian seperti yang dilansir dari keterangan resminya, Rabu (3/5/2009).

"Sementara prosesor AMD Black Edition, seperti AMD Phenom II X2 550, membantu pengguna untuk melakukan kontrol dan mengeluarkan potensi maksimal yang dimiliki teknologi platform Dragon dalam kemampuan performance tuning," tandasnya.

Symantec Siapkan Paket untuk UKM


Pesatnya perkembangan usaha kecil dan menengah (UKM) di tengah himpitan krisis ekonomi seperti sekarang ini, membuat perusahaan anti virus Symantec menggarap segmen itu.

Dalam portofolionya, paket yang ditawarkan oleh Symantec memang khusus dibuat untuk segmen UKM. Ini tentu menjadi solusi yang sangat tepat agar perusahaan menengah dan kecil bisa terlindungi dari resiko keamanan dan penghentian bisnis.

Selain menawarkan paket keamanan untuk UKM, Symantec juga mengumumkan penambahan teknologi keamanan web melalui akuisi Mi5 network. Dalam rencananya, keamanan gateway jaringan dapat terwujud melalui penyediaan teknologi streaming yang meneliti trafik yang masuk dan keluar dari perusahaan.

"Solusi email gateway dan endpoint security dari Symantec dipadukan dengan teknologi web gateway dari M15 akan memberikan perlindungan pada titik masuk yang paling umum untuk mengamankan perusahaan dari Malware," ujar Ronny Eng, Manager System Engineering Singapore & Indonesia, saat konfrensi pers di Hotel Grand Hyatt, Selasa (2/6/2009) kemarin.

"Akuisisi ini juga menghasilkan sebuah inovasi terkini terkait dengan keamanan gateway jaringan yang merupakan perpaduan solusi e-mail gateway dan end point security dari Symantec serta web gateway dari
Mi5," tambahnya.